Senin, 18 September 2017

seeyunextimeguys



Cara Menginstal Adobe Reader

Cara Menginstal Adobe Reader

Adobe Acrobat adalah perangkat lunak pertama yang mendukung Portable Document Format (PDF) milik Adobe Systems, sejenis format data dokumen. Terdiri dari Adobe Reader yang hanya dapat menampilkan dan mencetak dokumen dan tersedia secara cuma-cuma, dan Adobe Acrobat untuk menyunting dokumen. Dan anda bisa download di Berikut ini adalah langkah langkah bagaimana cara menginstal Adobe Acrobat Reader :
1. Download Adobe Acrobat Reader, anda bisa download di http://ardownload.adobe.com/pub/adobe/reader/win/9.x/9.2/enu/AdbeRdr920_en_US.exe.
2. Jalankan Setup nya, lalu tunggu beberapa menit.
3. Pilih / cari folder tempat meletakan instalannya, lalu klik next
4. Setelah di klik next, akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, lalu klik install.
5. Lalu proses instalasi akan berjalan, tunggulah beberapa menit
6. Setelah proses instalasi selesai, klik finish.

 

PERBANDINGAN LINUX Vs. WINDOWS

PERBANDINGAN LINUX Vs. WINDOWS


1. Instalasi dan Kelengkapan Program
Setelah terinstal, Linux yang berperan sebagai OS, juga  menyediakan kategori program seperti :
Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics)
Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News)
l   3D, etc

Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Adapun program yang  tersedia :
l   Internet Explorer
Media Player
Notepad
l   dan beberapa program kecil lainnya.
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.
2. Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis.
Di Linux ada kalanya perlu  menyunting driver secara manual melalui command line. Tetapi dengan adanya PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa dilakukan dengan mudah.
3. Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.
4. Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil.
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Meskipun jarang, namun program yang crash atau hang bisa saja terjadi.
Meski Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user namun Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat mematikan proses yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis pada linux yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan mematikan proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
5. Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
6. Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.
7. Kemudahan dan Keamanan
Sebagai user biasa yang bukan root, hendaknya tidak bisa utnuk menulis file di sembarang folder karena user biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Dan hal ini mengakibatkan system mudah di akses sehingga viruspun mudah di kembangkan pada system windows.
PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem
8. Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebabnya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun.
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.
9. Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS(rfs) atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Sedang jurnal ini menyimpan catatan mengenai sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.
10. User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Sedangkan Di Linux, kita dapat menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
11. Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak port di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Namun meski Linux tidakn sepenting di Windows, Linux tetap dilengkapi program-program anti virus, seperti ClamAV dan F-Prot.
12. Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing maupun komunikasi PC to PC.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spy ware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Cara Kerja Virus Komputer dari Jenis-Jenis Virus

Cara Kerja Virus Komputer dari Jenis-Jenis Virus
Virus komputer merupakan sesuatu dari sebuah keajaiban di Era Informasi berbasis teknologi yang sekarang ini semakin marak dan berkembang sangat cepat dan pesat. Sebagai contoh, para ahli memperkirakan bahwa cacing Mydoom menginfeksi sekitar seperempat-juta komputer dalam satu hari pada Januari 2004. Kembali pada bulan Maret 1999, virus Melissa begitu kuat sehingga memaksa Microsoft dan sejumlah perusahaan yang sangat besar lain untuk benar-benar mematikan sistem e-mail mereka sampai virus tersebut dapat diatasi. ILOVEYOU virus pada tahun 2000 memiliki efek yang sama yang sangat menghancurkan. Pada bulan Januari 2007, sebuah virus worm yang disebut Storm appeared (Badai virus) - pada bulan Oktober, para ahli percaya hingga 50 juta komputer yang terinfeksi. Itu merupakan kemampuan dari sedikit virus yang sangat mengesankan sampai pada awal tahun 2014 sekarang ini.
Ketika kita mendengarkan berita, kita mendengar tentang berbagai bentuk virus yang mampu menginfeksi mesin elektronik berbasih komputer. Yang paling umum adalah:


  1. Virus E-mail: Virus e-mail bekerja sebagai lampiran dalam pesan e-mail, dan mampu mengirim sendiri secara otomatis ke puluhan orang dalam buku alamat e-mail si korban. Beberapa virus e-mail bahkan tidak memerlukan klik dua kali. 
  2. Virus Trojan horse: Trojan horse merupakan virus yang berbentuk sebuah program pada komputer. Cara kerja virus ini yaitu mereka mampu melakukan satu hal yang mengganggu program tetapi tidak merusak bila kita menjalankannya. Trojan horse tidak memiliki cara untuk meniru secara otomatis. 
  3. Virus Worms: Virus worm adalah sepotong kecil perangkat lunak yang menggunakan jaringan komputer untuk merusak sistem komputer dan mampu mereplikasi dirinya sendiri. Virus ini masuk dalam kategori yang cukup berbahaya.
  4. Virus File : Cara kerja virus ini yaitu menginfeksi aplikasi atau file dokumen yang ada dalam komputer kita. Saat aplikasi yang terinfeksi tersebut dijalankan, maka virus ini akan menyebar dengan cara menginfeksi semua file atau dokumen yang diakses oleh aplikasi tersebut.
  5. Virus Boot Sector : Cara kerja virus ini yaitu menginfeksi boot sector harddisk (boot sector merupakan sebuah daerah dalam hardisk yang pertama kali diakses saat komputer dihidupkan). Jika virus boot sector ini aktif, pengguna tidak akan bisa membooting komputernya secara normal.
  6. Virus Multipartite : Cara kerja virus ini yaitu menginfeksi file-file komputer sekaligus boot sector pada harddisk.Virus jenis ini akan menimbulkan banyak masalah karena menyebabkan kerusakan yang fatal.
  7. Virus Polimorfis : Cara kerja virus ini yaitu merekan mampu mengubah kode dirinya (berganti wujud) saat menyebarkan diri ke komputer lain. Virus jenis ini lebih sulit dideteksi karena mempunyai sifat yang seperti itu.
  8. Stealth virus : Cara kerja virus ini yaitu virus tersebut mampu menyembunyikan dirinya dengan cara membuat sebuah file yang terinfeksi seolah-olah file tersebut tidak terinfeksi.
  9. Virus Makro : Cara kerja virus ini yaitu menginfeksi Aplikasi Microsoft Office, seperti Word dan Excel. Biasanya Dokumen yang terinfeksi oleh Virus Makro akan memodifikasi perintah yang ada di Microsoft Office seperti perintah “Save” untuk menyebarkan dirinya saat perintah tersebut dijalankan.
  10. Virus Shortcut : Cara kerja virus ini yaitu mereka mampu menggandakan dirinya sebagai boom shortcut sesuai folder asli bawaan pada komputer dengan sangat cepat kemudian menghidden (menyembunyikan folder aslinya). 



seeyunextimeguys